Selama tiga hari sebelum inagurasi, di lakasanakan Field Trip (Praktek Lapang) berupa survey dan pemetaan permasalahan masyarakat di Desa Sinar Jaya Pandeglan Banten. Hal Ini di laksanakan untuk memotret realitas lapangan, menghimpun bahan laporan akhir sebagai prasyarat kelulusan siswa sekaligus membantu masyarakat dalam hal penggalian gagasan dan penyaluran aspirasi program kepada pihak-pihak terkait.
Field Trip ini dimulai dari inventarisasi permasalahan masyarakat desa melalui kegiatan wawancara, transek dan observasi langsung, kemudian dilanjutkan dengan identivikasi masalah dan aspirasi masyarakat melalui focus grup discussion (FGD) dan pembuatan laporan akhir. Laporan tersebut berisi rekomendasi program yang telah di kaji secara rasional dan realistik oleh siswa sekolah hingga pukul 01.00 Wib dinihari.
Masyarakat Desa Sinar Jaya sangat menyambut baik aktivitas ini dan mengharapkan sekolah Kibar dapat menjadikan Desa Sinar Jaya sebagai desa binaan dalam hal pemberdayaan masyarakat. Dalam sambutannya Kepala Desa Sinar Jaya Bapak Tubagus Yasin mewakili masyarakat menyampaikan rasa terimakasih atas di pilihnya desa yang di pimpimpin sebagai lokasi praktek lapangan yang telah dilangsungkan selama 2 kali semenjak adanya sekolah Politik Kerakyatan Kibar. Menurut beliau, masyarakat merasakan adanya proses pembelajaran dari interaksi dengan siswa sekolah politik kerakyatan selama ini, dan mengharapkan agar kedepan dapat lebih menjalin kemitraan yang baik dengan Kibar.
Arif Mustafa Al Buny yang akrab dipanggil Ova sebagai salah satu wali amanat sekolah politik kerakyatan pada kesempatan tersebut menyatakan pentingnya membangun gerakan penyadaran, proses pembelajaran demokrasi dan politik, serta penguatan jaringan agar masyarakat kita bisa menjadi masyarakat pembelajar (learning society) yang pada akhirnya menciptakan kesadaran kolektif untuk memberdayakan dirinya dan menyalurkan aspirasi politiknya yang didasari oleh kesadaran kritis.
Lepasan sekolah politik kerakyatan Kibar kemudian akan dipersiapkan menjadi fasilitator pendidikan demokrasi untuk rakyat. Hal ini di dasari oleh problematika masih kelamnya kesadaran masyarakat akan politik dan hak-hak masyarakat sipil, politik mobilisasi, machiafelisme politik dan demoralisasi wacana public. Sebagai titik balik dari hal tersebut dibutuhkan gerakan cultural untuk membagun jiwa demokrasi di tanah air yang saat ini sementara berada di persimpangan sejarah. Viva Sekolah Politik kerakyatan Kibar. (Irdan)